SIG - Data Spasial

Data adalah sekumpulan fakta seperti angka, kata/kalimat, ukuran, observasi, atau deskripsi mengenai sesuatu. Dimana data akan diproses menjadi sebuah informasi.

Data Spasial adalah data yang mengacu pada posisi, objek, dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi. Selain itu, data spasial dapat juga diartikan sebagai deskripsi mengenai sebuah objek fisikal yang dapat direpresentasikan oleh nilai numerik dalam sistem koordinat geografis.


Karakteristik Data Spasial

  • Memiliki Lokasi
  • Memiliki Ukuran/Size
  • Memiliki Bentuk/Shape
Suatu data spasial harus memiliki ketiga karakteristik tersebut. Jika suatu data tidak memiliki minimal salah satu diantaranya, maka data tersebut tidak dapat dikatakan sebagai data spasial.

Dimensi Data Spasial

  • Temporal/waktu, yaitu dimensi waktu seperti jam, hari, tanggal, bulan, dsb. Contoh: peta kejadian longsor pada tahun 2016, dsb.
  • Tematik/tema, yaitu dimensi topik. Contoh: Peta Tanah, Peta Populasi Penduduk, dsb.
  • Spasial, yaitu dimensi ruang. Contoh: Peta Lembah Pinus, Peta Lokasi Slope, dsb.

Jenis Data Spasial Berdasarkan Sumbernya

  • Data Spasial Primer, yaitu data spasial yang diperoleh secara langsung. Contoh: Data SIG untuk menentukan luas wilayah hutan dengan meninjau lokasi secara langsung.
  • Data Spasial Sekunder, yaitu data spasial yang diperoleh secara tidak langsung, atau dari pihak kedua. Contoh: Peta Meteorologi, Peta Topografi, dll.

Peta / Maps

Peta adalah bagian penting dalam SIG, dimana peta menjadi sumber data, struktur untuk penyimpanan data dan perangkat untuk analisa dan tampilan.

Jenis Peta

  • Peta Tematik, yaitu peta yang menampilkan data yang berhubungan dengan tema atau topik tertentu. Contoh: Peta Tanah, Peta Geologi, Peta Penduduk, dll.
  • Peta Topografi, yaitu peta yang berisi beragam rangkaian data pada tema yang berbeda. Selain itu, peta topografi juga dapat diartikan sebagai gabungan dari banyak peta yang berbeda. Contoh: Peta Rupa Bumi Indonesia.


Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang Kartografer dalam Pembuatan Peta

  • Menetapkan tujuan peta
  • Menentukan skala peta
  • Memilih fitur (entitas spasial) dari dunia nyata yang harus digambarkan pada peta
  • Memilih metode untuk representasi dari fitur (point, line, polygon)
  • Melakukan generalisasi fitur untuk representasi 2D
  • Menggunakan proyeksi map untuk menempatkan fitur-fitur tersebut ke selembar kertas datar
  • Menerapkan sistem referensi spasial untuk menempatkan fitur tersebut relatif satu sama lain
  • Melengkapi peta dengan keys, legenda, dan teks untuk memfasilitasi penggunaan peta

Tujuan Peta

Secara umum, tujuan peta adalah untuk menunjukkan lokasi suatu tempat, memudahkan untuk mengetahui lokasi, dll. Tujuan peta akan bergantung pada si pembuat peta.

Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan antara jarak yang ada pada peta dengan jarak sebenarnya.

Penulisan skala peta dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
  • Rasio, contoh: 1:1000, 1:100.000
  • Verbal/Nominal, contoh: 1 cm represents 50, 1 cm represents 10 km
  • Grafik/Graphical, contoh: 
Image result for skala peta grafis Grafik

Entitas Spasial

Entitas spasial terdiri dari:
  • Entitas Primer / Dasar, yaitu titik (point), garis (line), dan area (polygon).
  • Entitas Tambahan, yaitu permukaan (surface), dan jaringan (network).


Entitas Spasial Primer / Dasar

  • Titik (Point), yaitu entitas yang digunakan untuk menggambarkan fitur yang terlalu kecil untuk digambarkan sebagai area pada skala pemetaan yang digunakan. Contoh: Lokas fasilitas kesehatan, tiang lampu, pohon, dsb.
  • Garis (Line), yaitu entitas yang digunakan untuk menggambarkan fitur yang linear pada bumi. Contoh: Jalan, Sungai, dsb.
  • Area (Polygon), yaitu entitas yang direpresentasikan oleh sekumpulan garis dan digunakan untuk mendefinisikan fitur seperti bidang, bangunan, dan danau. Contoh lain: Lahan Parkir, Laut, dsb.


Entitas Spasial Tambahan

  • Permukaan (Surface), yaitu entitas yang digunakan untuk menggambarkan fitur atau fenomena yang kontinu. Contoh: Terrain, Rainfall, dsb.
  • Jaringan (Network), yaitu entitas yang direpresentasikan oleh serangkaian garis yang saling terhubung, dimana terdapat aliran data, objek atau material.

Generalisasi Peta

Generalisasi adalah proses pemilihan dan penyederhanaan penyajian unsur-unsur permukaan bumi diatas peta yang berhubungan dengan skala dan tujuan peta. 

Scale-related generalization merupakan generalisasi yang menggambarkan hubungan antara skala dengan detail.


Proyeksi Peta

Proses proyeksi digunakan untuk mengubah atau memetakan bumi yang bulat menjadi permukaan 2D.

Proyeksi peta terdiri dari 3 jenis, yaitu:
  • Silinder, yaitu proyeksi peta yang bidang proyeksinya berbentuk silinder. Digunakan untuk memetakan daerah khatulistiwa.
  • Azimuthal / Zenital, yaitu proyeksi peta yang bidang proyeksinya berbentuk bidang datar. Digunakan untuk memetakan daerah kutub.
  • Conic, yaitu proyeksi peta yang bidang proyeksinya berbentuk kerucut. Digunakan untuk memetakan daerah pada lintang tengah seperti negara di Eropa. 

Referensi Spasial

Referensi spasial merupakan suatu sistem referensi yang digunakan untuk menempatkan fitur pada permukaan bumi atau representasi 2D dari permukaan bumi sebagai peta.

Metode Referensi Spasial, yaitu:
  • Sistem Koordinat Geografi, digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
  • Sistem Koordinat Rectangular / Kartesian, digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi berdasarkan koordinat x dan y.
  • Sistem Non Koordinat, menyediakan referensi spasial menggunakan kode deskriptid daripada koordinat.


Karakteristik Tematik dari Data Spasial

1. Atribut
Atribut adalah karakteristik dari sebuah entitas, atau dapat disebut juga data non spasial yang berhubungan dengan entitas point, line dan polygon. Setiap entitas dapat memiliki lebih dari satu atribut, contohnya seperti point yang melambangkan pohon. Dimana entitas ini memiliki atribut seperti tinggi pohon, jenis pohon, dll.

2. Skala Pengukuran 
Skala pengukuran merupakan karakteristik yang cukup penting, dimana setiap data item memiliki skala pengukuran yang berbeda-beda.

Jenis Skala Pengukuran:
  • Nominal, yaitu skala pengukuran dimana angka digunakan sebagai suatu identitas. Contoh: No Hp, No KTP, dsb.
  • Ordinal, yaitu skala pengukuran dimana angka digunakan untuk membangun urutan. Contoh: Ranking, Tingkat Kepuasan Konsumen, dsb.
  • Interval, yaitu skala pengukuran dimana perbedaan angka memiliki arti yang penting, tetapi skala tidak memiliki sumber nyata. Contoh: Rata-rata suhu di musim dingin.
  • Rasio, yaitu skala pengukuran yang dapat memiliki nilai nol absolut. Perbedaan antara angka bersifat signifikan. Contoh: Jumlah Gaji, dsb.

Sumber Data Spasial

  • Sensus dan Survei Data
  • Aerial Photographs (Foto Udara), yaitu metode penginderaan jauh teresterial yang menangkap gambar dari sebuah posisi di atas permukaan bumi atau tanpa kontak dengan objek yang berkepentingan.
  • Satellite Image, yaitu gambar satelit yang dikumpulkan oleh sensor pada papan satelit dan diteruskan ke bumi sebagai rangkaian sinyal elektronik yang diproses oleh komputer unutk menghasilkan sebuah gambar. Sensor satelit terdiri dari sensor pasif dan aktif.
  • Surveying and GPS

Comments

  1. Terimakasih untuk penjelasan nya gan. Berguna buat saya untuk menambah pengetahuan tentang jenis-jenis data dalam SIG

    Mampir ke website saya 🙂
    http://fitrid.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
    Website kampus saya
    http://www.atmaluhur.ac.id/

    ReplyDelete
  2. Terimakasih artikel yang sangat bermanfaat untuk memahami apa itu dan jenis-jenis data spasial.
    Kunjungi website saya yach : https://sites.google.com/mahasiswa.atmaluhur.ac.id/junikartika/beranda?authuser=3
    Dan website kampus saya : www.atmaluhur.ac.id

    ReplyDelete
  3. maaf min mau nanya data spasial dan data non spasial itu data yang bagaimana di dalam aplikasi yang berbasis GIS min ? mohon pencerahannya.... terima kasih

    kunjungi juga website saya : https://martha.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/ dan website kampus saya di : http://www.atmaluhur.ac.id/

    ReplyDelete
  4. Terima kasih banyak telah berbagi ilmu dan informasi mengenai sistem informasi geografis (SIG). Informasi yang tertera sangat bermanfaat bagi pembaca. informasi yang bisa say ambil adalah dalam penggunaan aplikasi yang berbasis GIS hal yag paling penting adalah data, karena hal yang diolah dan diproses untuk menampilkan informasi berasal dari data tergantung jenis data apa yang digunakan. Kelebihan salah satu diantarnya bagi penggunaan SIG adalah menampilkan infomrmasi dalam bentuk peta selain untuk menunjukkan lokasi, pemanfaat ini juga bermanfaat untuk mengetahui potensi dalam suatu wilayah seperti sumber daya yang bisa digunakan.

    Setelahnya saya berharap semoga penulis sehat selalu agar dapat memberikan informasi mengenai topik SIG lainnya. Bila ada waktu jangan lupa untuk kunjugi website saya dan website kampus saya:
    https://fadliifirrin.blogspot.com/
    www.gunadarma.ac.id

    ReplyDelete
  5. Terima kasih banyak telah berbagi ilmu dan informasi mengenai sistem informasi geografis (SIG). Informasi yang tertera sangat bermanfaat bagi pembaca.
    kunjungi juga web kampus saya ISB Atma Luhur

    ReplyDelete

Post a Comment

POPULAR

STRUKTUR DATA - Linked List

STRUKTUR DATA - Balanced Binary Search Tree (AVL and RBT) and 2-3 Tree

STRUKTUR DATA - B Tree and Heap & Deap